A. Arus Listrik
Arus listrik adalah aliran muatan listrik
pada rangkaian tertutup yang mengalir dari tempat yang berpotensial
tinggi ke tempat yang berpotensial rendah. Tempat yang berpotensial
tinggi disebut kutub positif dan tempat berpotensial rendah disebut
kutub negatif.
Perbedaan potensial antara kutub negatif
dan kutub positif disebut tegangan listrik atau potensial listrik.
Satuan tegangan listrik adalah volt yang diukur menggunakan alat
voltmeter. Alat pengukur yang merupakan penggabungan dari amperemeter,
voltmeter, dan ohmmeter disebut avometer atau multimeter.
B. Rangkaian Listrik
Rangkaian listrik adalah suatu hubungan
sumber listrik dengan alat-alat listrik lainnya yang mempunyai
fungsi-fungsi tertentu. Contoh alat-alat listrik yang sering digunakan
dalam rangkaian listrik sederhana adalah sakelar dan lampu. Sakelar
adalah alat listrik yang berfungsi menghubungkan dan memutuskan arus
listrik.
Berdasarkan susunan hubungan alat-alat
listrik maka rangkaian listrik tersusun dengan tiga cara, yaitu
rangkaian seri, rangkaian paralel, dan rangkaian campuran.
- Rangkaian Seri
Rangkaian seri adalah rangkaian alat-alat listrik yang disusun berurutan tanpa cabang.
- Rangkaian Paralel
Rangkaian paralel adalah rangkaian
alat-alat listrik yang dihubungkan secara berjajar dengan satu atau
beberapa cabang. Alat listrik yang dapat dirangkai secara paralel adalah
lampu dan baterainya.
- Rangkaian Campuran
Rangkaian campuran adalah rangkaian perpaduan antara rangkaian seri dan parallel.
C. Konduktor dan Isolator
Benda yang dapat menghantarkan arus
listrik dengan baik disebut konduktor, umumnya terbuat dari logam
seperti tembaga, besi, alumunium, seng dan sebagainya. Sedangkan
benda-benda penghantar arus listrik yang buruk disebut isolator, umumnya
terbuat dari bahan bukan logam seperti plastik, kayu, udara, kertas,
air dan sebagainya.
D. Sumber-Sumber Listrik
Sumber listrik adalah alat listrik yang
dapat menghasilkan arus listrik atau energy listrik. Beberapa sumber
listrik yang sering digunakan di antaranya batu baterai, accumulator,
dinamo dan generator.
- Batu baterai
Batu baterai atau baterai kering terdiri
atas wadah seng yang berisi campuran selmiak, serbuk arang, batu kiwi
serta batang karbon. Zat -zat kimia tersebut bereaksi sehingga wadah
seng menjadi kutub negatif dan batang karbon menjadi kutub positif.
Perbedaan tegangan antara kutub positif dan kutub negative sebanyak 1,5
volt.
Jika baterai kering dipakai, kekuatan
listriknya akan semakin melemah yang akhirnya akan habis. Baterai ini
tidak dapat digunakan lagi. Pada saat baterai kering digunakan terjadi
perubahan energi kimia menjadi energi listrik.
- Accumulator
Accumulator (aki) atau baterai basah
terdiri atas lempengan logam timbal dan timbal peroksida yang dicelupkan
ke dalam larutan asam sulfat. Di dalam accumulator, logam timbal dan
timbal peroksida bereaksi dengan asam sulfat, sehingga hasil dari reaksi
kimia itu lempengan logam timbal menjadi kutub negatif dan lempengan
logam peroksida menjadi kutub positif. Perbedaan potensial antara kutub
positif dan kutub negatif accu, di antaranya 2 volt, 4 volt, 6 volt, 8
volt, 10, volt, 12 volt, dan sebagainya.
Setelah accumulator digunakan beberapa
lama, kemampuannya menghasilkan energi listrik semakin berkurang dan
akhirnya habis. Kemampuannya dapat diperbaharui kembali dengan cara
melakukan penyetruman. Caranya, kutub positif accu dihubungkan dengan
kutub positif dan kutub negatif accu dihubungkan dengan kutub negatif
sumber listrik searah lainnya. Pada saat accu digunakan terjadi
perubahan energi kimia menjadi energi listrik, sedangkan pada saat
penyetruman terjadi perubahan energi listrik menjadi energi kimia.
- Dinamo dan generator
Dinamo sepeda terdiri atas kumparan yang
ditempatkan di tengah medan magnet U. ketika kepala dinamo berputar,
kumparan akan turut berputar. Perputaran kumparan di dalam medan magnet
menghasilkan energi listrik. Jadi, dinamo mengubah energi gerak menjadi
energi listrik.
Sumber listrik lainnya yang mengubah
energi gerak menjadi energi listrik adalah generator. Untuk menghasilkan
energi listrik yang lebih besar digunakan generator yang besar.
Generator besar digerakkan oleh kincir besar atau turbin.
Turbin diputar dengan memanfaatkan tenaga
air dari bendungan/dam. Tegangan listrik yang dihasilkan oleh PLTA
sangat tinggi, yaitu sekitar 10.000 – 20.000 volt. Ketika dialirkan ke
rumah-rumah tegangannya diturunkan menggunakan transformator atau trafo
menjadi 110 – 220 volt. Tranformator atau trafo adalah alat listrik yang
dapat menaikkan dan menurunkan tegangan listrik. Trafo yang dapat
menaikkan tegangan listrik disebut trafo step up. Sedangkan trafo yang dapat menurunkan tegangan listrik disebut trafo step down.
E. Manfaat dan Bahaya Energi Listrik
- Manfaat Energi Listrik
- Energi listrik berubah menjadi energi kalor/panas, contohnya setrika listrik. Setrika listrik lebih mudah dipakai dibandingkan dengan setrika konvensional yang menggunakan arang yang dibakar.
- Energi listrik berubah menjadi energi cahaya, contohnya bola lampu atau lampu neon. Bandingkan betapa rumitnya jika kita menggunakan lampu petromak atau lampu minyak yang menggunakan bahan bakar minyak tanah. Pada lampu petromak terjadi perubahan energi kimia menjadi energi cahaya.
- Energi listrik menjadi energi gerak, contohnya kipas angin. Bandingkan jika kita menggunakan kipas, maka tenaga yang dibutuhkan lebih banyak dan terjadi perubahan energi kimia dari makanan menjadi energi gerak.
- Bahaya Energi Listrik
Di antara kerugian yang paling besar
adalah hubungan singkat atau konsleting yang dapat mengakibatkan
kebakaran. Pada saat kortsluiting, arus listrtik tidak mengalir melalui
alat-alat listrik sehingga energi listrik diubah menjadi energi panas
oleh kawat penghantar. Jika energi panas itu sangat besar maka
kabel/kawat akan berpijar yang akhirnya menimbulkan kebakaran.
Untuk mencegah bahaya kebakaran atau
kerusakan karena korsluiting maka digunakan sekering. Sekering terdiri
atas seutas kawat logam timah hitam yang dibungkus dengan porselen atau
kaca sebagai isolator.
F. Penghematan Energi
Cara untuk menghemat energi listrik di antaranya adalah:
- Menggunakan listrik seperlunya, misalnya pada saat menghidupkan televisi atau radio, kita tidak membiarkannya tetap hidup sementara kita sudah tidak menonton atau mendengarkan siaran radio.
- Menggunakan lampu dengan daya yang rendah sesuai dengan kebutuhan.
- Tidak terlalu sering menghidupkan dan mematikan alat listrik dengan daya tinggi, misalnya setrika.
- Tidak lupa mematikan lampu pada saat bangun pagi.
Wah menarik sekali materinya Pak. Boleh bertanya Pak? Mengenai rangkaian listrik, kelebihan dan kekurangan rangkaian seri dan paralel ya Pak? Lebih baik rangkaian yang mana? Terima kasih.
BalasHapus